Sabtu, 11 Mei 2013
MAN POWER PLANING
Oleh : Drs. H. Teguh Sunaryo
Direktur DMI PRIMAGAMA INDONESIA
Yang membedakan manusia dengan yang bukan manusia
banyak hal, namun dari yang banyak hal tersebut yang paling penting
adalah perihal keahlian merencanakan hidupnya. Tumbuhan dan hewan tidak
bisa merencanakan akan hidupnya dan masa depannya. Dengan akalbudinya
manusia mampu melakukannya. Bagaimana hewan membuat rumahnya dan cara
makannya, bagaimana cara berbusananya dan cara membuat makanannya
semuanya serba tetap dan tidak berubah, sedangkan manusia sangat kreatif
dan super dinamis. Karena semua manusia bisa merencanakan hidupnya,
manusia yang paling sukses adalah manusia yang perencanaan hidupnya
paling baik, rasional, realistis dan sesuai dengan potensinya.
Direncanakan saja belum tentu sukses, apalgi jika tidak membuat
perencanaan sama sekali. Untuk itulah mari kita rencanakan masa depan
kita (dan anak-anak kita) dengan lebih baik lagi dan lebih dini. Lebih
baik karena kompetisi hidup semakin kompleks dan dinamis. Lebih dini
karena waktu terasa berjalan begitu cepat. Semakin dini maka akan
semakin fokus, dan jika ditengah perjalanan ada yang kurang pas maka
pembenahannya akan makin memiliki waktu yang relatif masih panjang untuk
suatu perbaikan. Berikut ini adalah langkah membuat perencanaan masa
depan guna mengukir peradaaban yang lebih mapan.
INDIVIDUAL DIFFERENCES
Setiap orang adalah unik, karena sangat uniknya
itulah masing-masing kita berbeda-beda. Bereda karakternya, berbeda
bidang pengabdiannya, berbeda hobinya, berbeda bakat dan minatnya dan
berbeda pula prestasinya.
Karena setiap orang itu berbeda maka dalam
pengembangan potensinya (bakatnya) cara yang paling efektif adalah
dengan cara yang fokus yang sesuai dengan bakat uniknya itu. Anehnya
sekarang ini pendidikan dibuat serba sama, semua anak dianggap sama
dengan diberi serangkaian mata pelajaran atau mata kuliah yang serba
sama pula. Anak-anak dianggap mempunyai bakat dan selera yang sama,
sehingga semua dimasukkan dalam kelompok belajar yang selalu serba sama.
Untuk membedakan secara lebih cermat, maka bakat
anak-anak kita sejak dini harus sudah dikenali. Menurut Prof. Howard
Gardner, Ph.D., setiap manusia memiliki bakat, dan bakat antara anak
yang satu dengan yang lainnya itu berbeda-beda. Tugas pendidikan adalah
mengenbangkan bakat agar anak-anak bisa menjadi anak yang hebat. Ada
delapan konsep kecerdasan yang digagas oleh beliau, antara lain,
kecerdasan logic matemathics (logic smart), linguistic (word samart),
intrapersonal (self smart), interpersonal (people samart), bodly
kinestethic (body smart), visual spasial (picture smart), musical (music
smart), naturalist (nature smart). Untuk mengetahui bakat unggul
anak-anak kita ada dibidang apa, maka dibutuhkan alat bantu yang bisa
kita gunakan yaitu dengan DMI Assessment berbasis fingerprint test. Alat
ini dikembangkan oleh beberapa orang pakar teknologi komputer dengan
merujuk teorinya Howard Gardner dan Francis Galton pakar antropologi dan
psikologi. Biarlah setiap orang menjadi dirinya sendiri, dan diri itu
adalah bawaan alami yang terus-menerus harus distimulasi dan diaktivasi
agar memiliki kompetensi dan jati diri dalam mewujudkan prestasi.